Vaksin Merah Putih buatan dalam negeri nantinya akan dibuat dalam jumlah yang besar dan dapat memproduksi 500 bahkan 700 juta vaksin. Penyediaan vaksin tersebut akan didukung oleh 6 institusi yang ikut serta mengembangkan vaksin tersebut. Indonesia juga ekspor vaksin dengan tim peneliti dan 6 dari institusi berbeda tersebut diantaranya Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada.
Pengembangan vaksin tersebut terus dilakukan dalam waktu yang belum pasti dan tak bisa diprediksi apakah vaksin tersebut akan digunakan bersamaan dengan vaksin lain. Vaksin ini nantinya akan melewati tiga tahapan sebelum beredar di masyarakat yaitu riset dan perkembangan, serta menghasilkan bibit vaksin yang baik.
Kenapa Indonesia Juga Ekspor Vaksin ke Negara Lain?
Meski belum diketahui hingga saat ini, Uni Eropa yang mengkonfirmasi bahwa terdapat pengontrolan vaksin ekspor dilakukan karena memiliki perselisihan terhadap pengurangan pengiriman. Aturan itu, diberikan kepada negara di Eropa untuk menolak ekspor otorisasi vaksin jika perusahaan yang membuatnya tak memenuhi kontrak.
Uni Eropa yang berselisih dengan perusahaan AstraZeneca berada di bawah tekanan karena distribusinya yang lambat. Dalam peraturan barunya, perusahaan vaksin harus mendapat izin dari pemasok luar Uni Eropa agar bisa diperiksa dalam pengajuan izin ekspor. Di sisi lain, vaksin Merah Putih akan ditargetkan dalam penggunaannya pada Agustus 2022.
Penggunaan vaksin Merah Putih, bisa digunakan setelah vaksin tersebut melalui tahap uji tiga kali dan mendapat izin dari emergency use authorization (EUA) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nantinya, pengembangan vaksin ini akan dilakukan dalam pemenuhan mutu vaksin dan menjadi vaksin yang aman serta berkhasiat untuk menangkal COVID-19.
Kapan Vaksin Merah Putih akan Diproduksi Masal?
Pengembangan vaksin Merah Putih, masih dalam penelitian dan dua pengembang lainnya masuk dalam skala industri. Tim peneliti dari Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia mengatakan penelitian vaksin Merah Putih dalam tahap satu dan prosesnya berjalan baik sehingga sangat menjanjikan.
Vaksin yang dikembangkan saat ini, telah dilakukan uji coba untuk tahap baru melalui platform inactivated virus atau virus yang mematikan. Pada akhirnya vaksin Merah Putih dilakukan uji coba dalam varian Delta dengan 7 isolat dan mampu menetralisir varian corona dengan baik.
Indonesia juga ekspor vaksin jika uji coba dan pengembangannya telah matang, sementara itu BPOM juga memberi sertifikat cara produksi obat baik pada PT Biotis karena menciptakan vaksin yang layak produksi. PT Biotis menjadi perusahaan swasta farmasi yang mengembangkan vaksin dan perusahaan farmasi kedua setelah Bio Farma dalam pengembangan vaksin di Indonesia.
Vaksin Merah Putih, juga akan melakukan izin pengajuan darurat yang dilakukan oleh BPOM dan dilakukan pada pertengahan Juli 2022. BPOM akan terus mengawal pengembangan dan penelitian vaksin Merah Putih hingga formulasinya dan tahap pengisian sampai pengemasan vaksin berlangsung agar layak guna serta dapat diproduksi massal.
Meski butuh waktu yang cukup lama, produksi vaksin Merah Putih dipastikan akan meluncur menjelang akhir tahun. Untuk itu Indonesia memerlukan transportasi yang cocok dalam mengekspor vaksin seperti PT Prima Internasional Cargo yang siap mengantarkan barang dan kebutuhan lainnya menggunakan cargo dengan jaringan yang luas ke seluruh dunia.
Dengan begitu, Anda bisa mengirim barang dan Indonesia juga ekspor vaksin dengan mudah ke berbagai negara tetangga. Adanya sertifikat ISO 9001, Prima Cargo menjalankan usaha berdasarkan standar operasional prosedur yang ketat dan menjaga kualitasnya sejak lama. Yuk jangan ragu pilih Prima Cargo sekarang juga!
Leave a Comment